Diberdayakan oleh Blogger.

Pengertian Terasering

Minggu, 25 Mei 2014

Terasering adalah bangunan konservasi tanah dan air secara mekanis yang dibuat untuk memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng dengan jalan penggalian dan pengurugan tanah melintang lereng. Tujuan pembuatan teras adalah untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan (run off) dan memperbesar peresapan air, sehingga kehilangan tanah berkurang (Sukartaatmadja 2004).Terdapat berbagai cara mekanik dalam menahan erosi air dan angin. Cara utama adalah dengan membentuk mulsa tanah dengan cara menyusun campuran dedaunan dan ranting pohon yang berjatuhan di atas tanah; dan membentuk penahan aliran air, misalnya dengan membentuk teras-teras di perbukitan (terasering) dan pertanian berkontur.Penanaman pada terasering dilakukan dengan membuat teras-teras yang dilakukan untuk mengurangi panjang lereng dan menahan atau memperkecil aliran permukaan agar air dapat meresap ke dalam tanah. Jenis terasering antara lain teras datar, teras kredit, Teras Guludan, dan teras bangku.
Jadi secara garis besar terasering adalah kondisi lereng yang dibuat bertangga tangga yang dapat digunakan pada timbunan atau galian yang tinggi.

Tujuan Utama Di Buatnya Terasering

Tujuan pembuatan teras adalah untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan (run off) dan memperbesar peresapan air, sehingga kehilangan tanah berkurang .
Terdapat berbagai cara mekanik dalam menahan erosi air dan angin.
Cara utama adalah dengan membentuk mulsa tanah dengan cara menyusun campuran dedaunan dan ranting pohon yang berjatuhan di atas tanah; dan membentuk penahan aliran air, misalnya dengan membentuk teras-teras di perbukitan (terasering) dan pertanian berkontur.
Penanaman pada terasering dilakukan dengan membuat teras-teras yang dilakukan untuk mengurangi panjang lereng dan menahan atau memperkecil aliran permukaan agar air dapat meresap ke dalam tanah.

Fungsi Terasering Pada Lahan Miring

  1.  Menambah stabilitas lereng
  2.  Memudahkan dalam perawatan (Konservasi Lereng)
  3.  Memperpanjang daerah resapan air
  4.  Memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng
  5.  Mengurangi kecepatan aliran permukaan (run off) 
  6.  Dapat digunakan untuk landscaping
    

Jenis-Jenis Terasering

Teras datar dibuat pada tanah dengan kemiringan kurang dari 3 % dengan tujuan memperbaiki pengaliran air dan pembasahan tanah. Teras datar dibuat dengan jalan menggali tanah menurut garis tinggi dan tanah galiannnya ditimbunkan ke tepi luar, sehingga air dapat tertahan dan terkumpul. Pematang yang terjadi ditanami dengan rumput.



Teras Kridit (ridge terrace)
Teras kridit dibuat pada tanah yang landai dengan kemiringan 3 - 10 %, bertujuan untuk mempertahankan kesuburan tanah. Pembuatan teras kridit di mulai dengan membuat jalur penguat teras sejajar garis tinggi dan ditanami dengan tanaman seperti caliandra.
Teras Guludan (cotour terrace)
Teras guludan dibuat pada tanah yang mempunyai kemiringan 10 - 50 % dan bertujuan untuk mencegah hilangnya lapisan tanah

Teras Bangku (bench terrace)
Teras bangku dibuat pada lahan dengan kelerengan 10 - 30 % dan bertujuan untuk mencegah erosi pada lereng yang ditanami palawija


Teras Individu
Teras individu dibuat pada lahan dengan kemiringan lereng antara 30 – 50 % yang direncanakan untuk areal penanaman tanaman perkebunan di daerah yang curah hujannya terbatas dan penutupan tanahnya cukup baik sehingga memungkinkan pembuatan teras individu.


Teras Kebun
Teras kebun dibuat pada lahan-lahan dengan kemiringan lereng antara 30 – 50 % yang direncanakan untuk areal penanaman jenis tanaman perkebunan. Pembuatan teras hanya dilakukan pada jalur tanaman sehingga pada areal tersebut terdapat lahan yang tidak diteras dan biasanya ditutup oleh vegetasi penutup tanah. Ukuran lebar jalur teras dan jarak antar jalur teras disesuaikan dengan jenis komoditas. Dalam pembuatan teras kebun, lahan yang terletak di antara dua teras yang berdampingan dibiarkan tidak diolah.


Teras Saluran
Teras saluran atau lebih dikenal dengan rorak atau parit buntu adalah teknik konservasi tanah dan air berupa pembuatan lubang-lubang buntu yang dibuat untuk meresapkan air ke dalam tanah serta menampung sedimen-sedimen dari bidang olah.





Teras Batu
adalah penggunaan batu untuk membuat dinding dengan jarak yang sesuai di sepanjang garis kontur pada lahan miring.

Keunikan Karakter Motif Batik di Jawa

Sabtu, 17 Mei 2014

Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan berragam motif batik. Dari barat sampai timur pulau Jawa, akan ditemukan berbagai macam corak dan jenis batik.  Secara umum, batik Jawa dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu batik Keraton Jawa dan batik pantai utara Jawa. Sedangkan untuk batik Keraton Jawa, ada dua jenis yakni batik Yogyakarta dan batik Solo. Karakter motif batik dari setiap kelompok dan jenis ini juga berbeda-beda.

Warna batik tradisional di Yogyakarta khususnya, adalah biru-hitam, soga cokelat dan putih. Batik Yogya sendiri memiliki karakter motif batik yang tegas, formal, sedikit kaku, dan patuh pada pakem. Sedangkan Batik Solo lebih terkenal pada corak dan polanya yang tradisional. Warna dominan Batik Solo adalah cokelat soga kekuningan. Berbeda dengan batik Yogya, motif batik Solo lebih luwes, variatif serta berwarna-warni.

Kemudian untuk Batik pantai utara Jawa mempunyai karakter sangat jauh berbeda apabila dibandingkan dengan batik Solo dan Yogyakarta. Pantai utara Jawa yang meliputi Cirebon, Pekalongan, Lasem, Semarang, Tuban, dan Kudus adalah masyarakat pelabuhan yang sering berinteraksi dengan orang bangsa luar. Sehingga yang dibuat pun sedikit banyak mendapatkan pengaruh dari kain sari yang dibawa para pedagang India. Selain itu, para istri belanda yang turut serta suami saat bertugas di Indonesia, secara tidak langusng juga mempengaruhi motif batik yang ada, yakni motif batik bunga.


Ketika melihat karakter motif batik Solo dan Yogyakarta yang lebih kalem, maka motif batik pantai utara jawa ini lebih berwarna cerah dan sangat banyak menampilkan motif bunga. Yang cukup unik pula adalah, batik Cirebon dan Semarang, sering sekali menampilkan objek manusia, kapal, binatang, rumah, dan bentuk lain yang menyerupai karikatur.
Salah satu ciri khas batik Cirebon adalah sebagian besar batiknya mempunyai motif gambar hutan dan margasatwa. Selanjutnya, untuk motif laut sangat dipengaruhi pemikiran bangsa Cina yang ketika itu Kesultanan Cirebon pernah menikahi putri Cina. Sedangkan batik Cirebon yang memiliki gambar garuda adalah hasil pengaruh dari motif batik Yogyakarta dan Solo.

 

Blogger news

Blogroll

Most Reading

Flag Counter